Macam Sistem Pelumas
Ada beberapa system pelumasan yang dikenal dalam dunia otomotif. Pada kesempatan ini marilah kita bahas system pelumasan sebagai berikut:
- System pelumasan celup (percik)
- Sistem pelumasan tekan (paksa)
- Sistem pelumasan celup dan tekan (kombinasi)
Sistem pelumasan celup (percik)
Sistem pelumasan celup ( percik ) menggunakan alat percik atua sendok pemercik yang terpasang pada Big End Stang Zuiger ( stang seher ). System ini bekerja secara otomatis. Jika mesin hidup maka minyak pelumas yang berada pada palung � palung dipercikkan ke seluruh bagian terutama ke dinding silinder dan bagian � bagian yang membutuhkan pelumasan.
Akan tetapi pelumasan percik sekarang sudah tidak lagi digunakan karena kurang memenuhi kebutuhan pelumasan pada motor yang mempunyai putaran tinggi. System ini digunakan pada Honda C � 50 . Perlengkapannya sangat sederhana dan sumbu engkol tidak terdapat lubang untuk pengalir minyak. Pembagian minyak pelumas tidak sama banyaknya pada masing � masing bagian mesin yang memerlukan pelumasan.
Sistem pelumasan tekan ( paksa)
Pada sistem pelumasan ini minyak pelumas dialirkan oleh pompa yang memaksa minyak pelumas tersebut beredar pada waktu mesin hidup. Minyak pelumas mengalir secara teratur ke bagian � bagian yang membutuhkan pelumasan dan dapat diantar dengan baik melalui alur � alur pada metal jalan dan metal duduk. Perlengkapan sistem pelumasan tekan ini lebih rumit dibandingkan dengan sistem pelumasan celup sehingga jika salah satu bantalan rusak maka seluruh pelumasan menjadi kacau dan tekanan pada saluran minyak akan turun. Sedangkan metal jalan maupun metal duduknya dapat menjadi aus.
Sistem ini banyak digunakan untuk mesin motor karena mampu mencukupi kebutuhan pelumasan untuk mesin yang mempunyai putaran tinggi ( High Perfomance Engine ).
Sistem pelumasan celup dan tekan ( kombinasi )
Sistem ini merupakan perpaduan (kombinasi ) antara kedua sistem di atas. Hal ini diperlukan karena masing � masing sistem di atas mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan perpaduan ini diharapkan menghasilkan sistem pelumasan yang lebih sempurna dan mengurangi akibat buruk pada mesin putaran tinggi.
Sistem Pelumasan
Mengingat akibat � akibat merugikan yang disebabkan oleh gesekan antara bagian � bagian mesin, terutama antara torak dengan dinding silinder, maka diperlukan bahan pencegah. Dalam hal ini minyak pelumas atau lebih sering disebut oli dapat berfungsi sebagai pencegah keausan. Fungsi minyak pelumas secara keseluruhan ialah untuk mencegah atau mengurangi:
- Gesekan
- Persentuhan bidang kerja
- Pemanasan yang berlebihan
- Keausan
- Karatan
- Pengedapan kotoran
Pelumasan yang teratur dan selalu memperhatikan mutu minyak pelumas dapat memperpanjang usia motor bakar terhadap kerusakan , karena terhindar dari:
- Keausan silinder
- Terbakarnya bantalan
- Pengotoran busi
- Kemacetan cincin torak
- Pelumpuran
- Deposit
- Pemborosan bahan bakar
Karena itu fungsi pelumasan meliputi pekerjaan sebagai berikut:
- Melumas bagian � bagian yang bergerak untuk mengurangi keausan dan kerugian daya gesek.
- Meredam kejutan antara bantalan dan bidang � bidang lumas lainnya sehingga mengurangi kebisingan suara motor dan memperpanjang usia motor.
- Menyumbat baik rongga � rongga yang terdapat antara cincin � cincin torak dan dinding silinder.
- Membantu mendinginkan mesin dengan menghanyutkan panas yang timbul akibat gesekan.
- Membantu membersihkan bidang � bidang lumas dengan jalan menghanyutkan abu atau pasir � pasir akibat gesekan.
Bagian � bagian terpenting dari motor bakar yang membutuhkan pelumasan ialah:
- Dinding silinder dan torak
- Bantalan poros engkol dan batang penggerak
- Bantalan poros kam
- Mekanisme katup
- Pena poros
- Kipas angin
- Pompa
- Mekanisme pengapian
- Dan sebagainya
إرسال تعليق