Jika mendapati tenaga mobil bermasalah jangan langsung pergi ke bengkel. Mungkin saja masalah yang dihadapi sebenarnya bisa dikerjakan sendiri. Penyebab mesin brebet secara garis besar ada dua, yakni yang berhubungan dengan api dan bahan bakar.
Untuk pengapian, komponennya ada koil, kabel busi dan busi. Sementara untuk bahan bakar, ada injektor/karburator, fuel rail, fuel pressure, filter dan pompa. Jadi kalau ada masalah di komponen-komponen itu, ya bisa menyebabkan mesin brebet.
Gejala brebet biasanya terjadi pada semua tingkat kecepatan. Sebab pasokan api atau bahan bakar yang dikirim dari sumbernya tidak bisa sampai ke tujuan dengan sempurna. Contoh, ketika terjadi perpindahan gigi, mesin brebet. Kondisi pengapian yang sudah tidak bagus, tak mampu untuk membakar jumlah bahan bakar yang masuk. Akibatnya justru over supply bahan bakar.
Salah satu cara mudah mengetahui adanya kebocoran pengapian ketika malam hari. Simpan mobil di kegelapan, kemudian nyalakan mesin. Pantau sekitar perangkat pengapian, kalau ada kebocoran biasanya akan terlihat.
Lain lagi untuk mengetahui adanya masalah dalam sistem bahan bakar. Salah satu metodenya dengan menginjak secara tiba-tiba pedal gas sampai menyentuh dek. Jika ada brebet, sebaiknya diperiksa komponen-komponen yang ada. Sebab kalau diinjak secara mendadak, mesin akan minta bahan bakar dalam jumlah banyak. Kalau ada yang masalah, jelas jumlah tersebut tak tercukupi yang akhirnya bikin brebet.
Analogi sederhananya, anggap saja seperti kran air, slang dan penyemprot tanaman. Kran air diibaratkan fuel pump atau koil. Kemudian slang sebagai kabel busi atau fuel rail. Penyemprot tanaman sebagai busi atau injektor. Jika kran dibuka penuh tapi ada kebocoran di slang, maka air yang keluar di penyemprot tanaman juga tak bisa maksimal. Selain itu, komponen pemberi dan penerima perintah mesin juga bisa menyebabkan mesin brebet. Seperti ECU, air flow, crank sensor, atau juga camshaft sensor.
إرسال تعليق