Alternator pada sistem pengisian mobil

Alternator adalah pembangkit listrik AC ( arus bolak balik). Arus listrik yang dibangkitkan oleh alternator relatif lebih mampu mencukupi kebutuhan untuk menggerakkan peralatan tambahan yang sekarang ini banyak sekali dipasang pada mobil. Di samping itu juga dapat untuk memenuhi kebutuhan listrik pada putaran idel.
Alternator terdiri atas stator, rotor, bracket, rektifier ( dioda ) dan sikat - sikat. Alternator tidak memerlukan cut out relay yang berfungsi mencegah masuknya arus listrik dari baterai ke dinamo. Pada alternator cut out relay diganti dengan rektifier ( dioda) yang berfungsi sebagai penyearah arus. Dioda hanya dapat dialiri arus pada satu arah saja.
Dioda dipasang pada bagian belakang alternator dekat dengan baling - baling. Baling - baling tersebut berfungsi untuk mendinginkan alternator dan dioda.
Ada dua model alternator yaitu alternator dengan regulator menjadi satu unit atau sering disebut Integrated Circuit ( IC ) regulator. Untuk alternator dengan IC regulator, maka regulatornya menjadi satu unit dengan alternator dan dipasang pada jaringan kelistrikan di antara kumparan medan dan massa yang berfungsi untuk mengontrol arus yang mengalir di kumparan medan sehingga tegangan yang dihasilkan alternator menjadi tetap. Karena regulatornya menjadi satu maka alternatornya memakai komponen transistor dan dioda zener maka tegangan  yang dihasilkan alternator menjadi lebih tinggi. Keuntungan lainnya adalah tidak diperlukannya penyetelan tegangan, tahan terhadap getaran yang lebih tinggi, tahan lama, dan mempunyai sifat kompensasi temperature untuk kontrol tegangan yang dimiliki guna pengisian batarai ke suplai ke lampu.
Alternator membangkitkan listrik pada saat motor berputar. Putaran rotor tersebut terjadi karena alternator dihubungkan dengan puli melalui sabuk. Sabuk alternator ada yang menjadi satu dengan kompresor dan ada pula yang dengan sabuk kipas radiator. Pada mobil jenis tertentu sabuk alternator ada yang terpisah dengan sabuk kipas radiator. Putusnya sabuk altenator pada jenis mobil tertentu dapat mengakibatkan motor menjadi mati. Oleh karena itu sabuk alternator harus sering diperiksa. Jika sudah terlalu aus maka harus segera diganti.
Ketegangan sabuk alternator berpengaruh terhadap arus yang dihasilkan. Sabuk alternator yang terlalu longgar akan mudah selip sehingga putaran alternator agak lambat dan arus yang dihasilkan menjadi berkurang. Sabuk alternator yang terlalu tegang mengakibatkan sabuk menjadi cepat rusak dan keausan bantalan pada alternator menjadi lebih cepat. Ketegangan sabuk alternator untuk masing - masing tidak sama. Besarnya ketegangan sabuk tersebut sebaiknya dilihat pada buku pedoman servisnya.
Untuk mengganti sabuk alternator dengan yang baru gunakan sabuk yang sama diameternya. Selanjutnya lakukan penggantian dengan langkah sebagai berikut:

  1. Kendorkan baut pengikat dudukan alternator dan baut penyetelnya.
  2. Dorong alternator dan penyetel tegangan sabuknya sampai sabuk kendor dan dapat dilepas dengan mudah.
  3. Periksa dan bersihkan alur puli, alternator, dan penyetel tegangan dari kotoran agar tidak selip waktu berputar.
  4. Pasang sabuk pengganti, masukkan ke alurnya dengan tepat. Bila diperlukan alat bantu maka bisa digunakan obeng sebagai pengungkit.
  5. Setel ketegangan sabuk alternator dengan mendorong alternator dan penyetel tegangan. Besarnya tegangan sabuk alternator disesuaikan dengan ketentuan pada buku pedoman servisnya.
Alternator pada sistem pengisian mobil

Post a Comment

Previous Post Next Post