Sistem  power  steering  konstruksinya  tidak  jauh  beda  dengan   sistem kemudi  manual  dengan  komponen  steering  wheel  (roda   kemudi),  Steering column  (batang  kemudi)  dan  steering  linkage,   hanya  ditambah  mekanis hidrolis  yang  bertujuan  membantu  mendorong   piston  pada  power  silinder. Untuk   tipe   rack   and   pinion    ini   mempunyai   komponen-komponen   yang penting yaitu gear housing,  power silinder, control valve dan vane  pump
1).   Gear Housing.
 Gear housing pada power steering  menggunakan roda gigi tipe rack and   pinion.  Dimana  steering  pinion  bagian  ujung  pada  poros  utama  kemudi bersinggungan dengan steering rack, sehingga pada saat steering  wheel  diputar  dan  diikuti  shaft  pinion  akan  menggerakkan   steering  rack kekiri atau kekanan. Gerakan steering rack diteruskan  rack end dan tie rod end keroda depan kiri dan kanan.
Roda gigi rack and pinion mempunyai keuntungan sebagai berikut :
- Konstruksinya sederhana, ringan karena gear box kecil, rack end sebagai steering linkage
- Gigi reduksinya lebih besar maka momen untuk menggerakkan roda lebih ringan.
- Persinggungan giginya langsung sehingga respon pengemudian sangat tajam.
- Rakitan steering tertutup sehingga tidak memerlukan perawatan.
2).   Power Silinder.
Power  silinder  adalah  tempat  piston  bekerja  dan  ditempatkan   pada rack, rack bergerak karena tekanan minyak yang dihasilkan oleh  tekanan vane pump yang bekerja pada power piston. Kebocoraan minyak  dicegah oil  seal  pada  kedua  ruangan  silinder  dan bagian  ujung   power  cylinder juga  dicegah  oil  seal  untuk  mencegah  kebocoran   fluida.  Minyak  yang digunakan dextron dengan SAE 10. Steering wheel  dihubungkan dengan steering main shaft untuk menggerakkan control valve.  Pada saat steering wheel dalam posisi lurus control valve pada posisi  netral  sehingga  minyak  dari  vane  pump  tidak  bekerja  dikedua   ruangan tetapi dialirkan ke reservoir tank. Jika steering wheel  diputar  kesalah satu arah,  maka  control  valve merubah  saluran   fluida  sehingga  vane  pump bekerja  kesalah  satu  ruangan  dan   minyak  pada  salah  satu  ruangan  akan kembali ke reservoir tank.
Tipe  rack  and  pinion  yang  mengatur  perubahan  saluran  ada  dua  macam alat, yaitu spool valve dan rotary valve. Pada masing-masing  jenis terdapat torsion bar yang terletak diantara control valve dan  pinion.
Bekerjanya control valve tergantung besarnya puntiran yang diterima  torsion  bar.  Pada  saat  tidak  ada  tekanan  minyak,  torsion  bar   berputar sampai  titik  tertentu  sehingga  control  shaft  stopper   langsung  memutar pinion   dan   menggerakan   rack,   seperti   pada    sistem   kemudi   manual (Toyota, 1994 : 63).
3).   Katup Rotary.
Arah aliran minyak dari pompa ditentukan oleh control valve (rotary  valve)  yang  ada  dalam  rumah  gigi  (gear  housing).  Control  valve   shaft yang menerima momen       dari         steering  wheel      dengan  pinion     gear  dihubungkan oleh pasak dan berputar  bersama-sama. Bila  tidak  ada  tekanan  minyak  dari  vane  pump,   torsion  bar  akan terpuntir               sepenuhnya. Control  valve              shaft       dengan  pinion gear berhubungan    dengan   stopper,   sehingga   momen   dari   control   valve diteruskan  langsung ke pinion gear (Toyota 1994 : 64).
إرسال تعليق