BMW pada mobil Seri-7 terbaru (740Li dan juga 750Li) kembali menerapkan sistem kemudi empat roda (4-wheel steering) dan diberi nama BMW Integral Active Steering. Dengan sistem kemudi cerdas ini, sudut belok roda depan dan belakang dapat diatur sesuai kondisi.
Sistem ini merupakan paduan active steering yang mampu mengubah rasio putaran kemudi sesuai kecepatan dengan mechatronic actuator yang menggerakkan roda belakang sesuai sudut yang dibutuhkan.
Sistem ini merupakan paduan active steering yang mampu mengubah rasio putaran kemudi sesuai kecepatan dengan mechatronic actuator yang menggerakkan roda belakang sesuai sudut yang dibutuhkan.
Berbeda dengan sistem four wheel steering lama, tak ada hubungan mekanis antara kemudi roda depan dan belakang. Sudut belok roda belakang ditentukan oleh ECU yang memantau berbagai aspek seperti kecepatan, derajat belok roda depan, maupun sudut kemiringan mobil.
Tentu saja sistem kemudi ini tidak terlepas dari beberapa sistem lainnya seperti Dynamic Stability Control (DSC) maupun Integrated Chassis Management yang sama-sama bertugas menjaga kestabilan kendaraan.
Pada kecepatan di atas 80 km/jam, roda belakang dapat bergerak dengan sudut maksimum 3 derajat searah dengan roda depan. Hal ini meningkatkan kestabilan dan keselamatan di berbagai manuver. Seperti saat mobil pindah jalur di jalan bebas hambatan maupun melewati tikungan panjang.
Pada kecepatan rendah, mobil terasa tak begitu panjang sehingga mudah diajak bermanuver. Pada kecepatan sampai 60 km/jam, roda belakang bergerak juga dengan sudut 3 derajat berlawanan arah dengan roda depan. Pada saat yang sama, Active Steering akan menurunkan rasio putaran kemudi pada roda depan.
Kombinasi kedua fitur ini mampu menghasilkan kemampuan bermanuver yang baik terutama di jalan sempit maupun berkelok tajam. Saat melakukan manuver untuk parkir, mobil dengan panjang sumbu roda 3,21 meter ini, mengalami penurunan radius putar hingga 70 cm dibandingkan tanpa sistem ini.
Selain beberapa keuntungan yang signifikan di atas, pengemudi juga tidak perlu melakukan gerakan ekstra karena derajat belok roda depan sudah mendapatkan kompensasi dari roda belakang selain Aktive Steering yang telah diadaptasinya. Hal ini mereduksi segala usaha untuk memutar kemudi menjadi lebih rendah lagi. Pengemudi maupun penumpang bisa sama-sama merasakan sensasi berkendara tanpa mengorbankan kenyamanan.
Tentu saja sistem kemudi ini tidak terlepas dari beberapa sistem lainnya seperti Dynamic Stability Control (DSC) maupun Integrated Chassis Management yang sama-sama bertugas menjaga kestabilan kendaraan.
Pada kecepatan di atas 80 km/jam, roda belakang dapat bergerak dengan sudut maksimum 3 derajat searah dengan roda depan. Hal ini meningkatkan kestabilan dan keselamatan di berbagai manuver. Seperti saat mobil pindah jalur di jalan bebas hambatan maupun melewati tikungan panjang.
Pada kecepatan rendah, mobil terasa tak begitu panjang sehingga mudah diajak bermanuver. Pada kecepatan sampai 60 km/jam, roda belakang bergerak juga dengan sudut 3 derajat berlawanan arah dengan roda depan. Pada saat yang sama, Active Steering akan menurunkan rasio putaran kemudi pada roda depan.
Kombinasi kedua fitur ini mampu menghasilkan kemampuan bermanuver yang baik terutama di jalan sempit maupun berkelok tajam. Saat melakukan manuver untuk parkir, mobil dengan panjang sumbu roda 3,21 meter ini, mengalami penurunan radius putar hingga 70 cm dibandingkan tanpa sistem ini.
Selain beberapa keuntungan yang signifikan di atas, pengemudi juga tidak perlu melakukan gerakan ekstra karena derajat belok roda depan sudah mendapatkan kompensasi dari roda belakang selain Aktive Steering yang telah diadaptasinya. Hal ini mereduksi segala usaha untuk memutar kemudi menjadi lebih rendah lagi. Pengemudi maupun penumpang bisa sama-sama merasakan sensasi berkendara tanpa mengorbankan kenyamanan.
Post a Comment