Fullwave Electrical Checkup
AFAWK � as far as we know- Alternator (terdiri dari stator/spul + rotor magnet), fungsinya untuk menghasilkan listrik (AC) hasil konversi energi gerak
- Regulator (kiprok), fungsinya untuk mengkonversi listrik AC menjadi DC (rectifying) dan membatasi voltase output (regulating). Listrik DC ini nantinya didistribusikan ke aki (charging) dan pernak-pernik elektrik lainnya yang membutuhkan listrik DC.
- Batere (aki), fungsinya sebagai sumber listrik DC dan menyimpan energi listrik.
Skema kelistrikan dasar
A. Cek Stator (Spul)
- Cabut soket kabel stator.
- Cek �continuity� kawat kumparan stator:
- Set multimeter pada range �continuity� (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)
- Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas).
- Jika multimeter berbunyi, jalur kumparan dalam kondisi baik (nggak ada yang putus). Jika nggak berbunyi, berarti kabel atau kawat kumparan ada yang putus.
- Cek �continuity� kumparan stator terhadap ground:
- Set multimeter pada range �continuity� (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)
- Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada ground/massa/rangka.
- Jika multimeter berbunyi, berarti kumparan masih terhubung dengan ground.
- Lakukan hal yang sama pada jalur spul yang lainnya (titik B pada skema di atas).
- Untuk stator multi-phase (3-phase atau lebih), caranya sama untuk tiap-tiap jalur spul pengisian.
- Ukur hambatan kawat kumparan stator:
- Set multimeter pada range �200 ohm�
- Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) & probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas)
- Nilai hambatan yang terbaca di multimeter harus < 1 ohm.
- Jika > 1 ohm, kawat kumparan sudah dalam kondisi jenuh dan harus diganti (gulung ulang).
- Jika angka di multimeter nggak bergeming, berarti ada jalur yang putus (kabel ataupun kawat kumparan stator).
- Ukur output stator:
- Pastikan aki dalam kondisi full-charge (untuk motor dengan CDI DC).
- Nyalakan mesin motor pada RPM idle dan beban listrik minimum (lampu utama & lampu senja OFF).
- Set multimeter ke range �200V AC�.
- Posisikan probe (tester) merah & hitam pada masing-masing output spul (titik A dan B pada skema di atas).
- Minimal output stator nggak kurang dari 10V AC. Jika kurang dari itu, kemungkinan stator short atau nge-ground. Jika short, gulung ulang atau ganti baru! Jika nge-ground, cek lagi dari langkah awal
- Pasang kembali soket kabel stator.
- Ukur output stator:
- Ukur output stator seperti pada langkah A5 dan bandingkan dengan hasil ukur pada langkah A5.
- Jika selisih/turun banyak, kemungkinan regulator short (shunting). Ganti regulator!
- Ukur output regulator:
- Set multimeter pada range �20V DC�.
- Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.
- Nyalakan mesin pada RPM idle dengan lampu utama & lampu senja OFF.
- Nilai voltase yang terbaca musti naik secara bertahap � misal 11.9V, 12.0V, 12.3V, dst.
- Naikkan RPM ke kisaran 3000. Nilai voltase yang terbaca bisa naik hingga 14~15V DC, atau paling nggak lebih tinggi dibanding voltase pada RPM idle.
- Jika voltase cenderung menurun seiring kenaikan RPM, kemungkinan regulator short. Ganti regulator!
- Jika voltase naik > 16V atau lebih, kemungkinan sirkuit limiter voltase pada regulator rusak. Ganti regulator!
- Pastikan kunci kontak pada posisi OFF.
- Lepas semua kabel yang terpasang di terminal negatif dan positif aki. Pastikan dimulai dari terminal negatif dahulu!
- Ukur voltase aki:
- Set multimeter pada range �20V DC�
- Posisikan probe (tester) merah pada terminal positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.
- Pada kondisi full-charged, voltase aki pada kisaran 12.7~12.8V.
- Pada kondisi low, voltase aki pada kisaran 12.3V.
- Jika voltase aki turun dengan cepat, kemungkinan aki soak/rusak. Ganti aki!
- Ukur tingkat kebocoran arus listrik:
- Pasang kembali kabel-kabel yang terhubung di terminal positif aki.
- Set multimeter pada range �20mA�.
- Posisikan probe (tester) merah pada terminal negatif aki & probe hitam pada kabel ground aki.
- Nilai arus yang terbaca nggak boleh > 0.5mA. Jika lebih, kemungkinan ada jalur/kabel yang short.
- Cek masing-masing fuse dan pastikan dalam kondisi baik (nggak putus atau meleleh).
- Cek terminal fuse dan pastikan fuse terpasang dengan ketat.
Post a Comment