Sistem pengapian Sepeda Motor
Pada sepeda motor dan mobil yang menggunakan bahan bakar bensin, tentunya menggunakan busi untuk melakukan pembakaran di ruang bakar. Pembakaran ini terjadi dengan memberikan ke listrik pada busi sehingga terjadi lompatan bunga api listrik di busi. Untuk dapat menghasilkan lompatan bunga api tersebut, maka listrik yang diberikan ke busi harus memiliki tegangan yang lebih tinggi, berkisar 18.000 volt. Sedangkan tegangan listrik pada sepeda motor hanya berkisar 12 volt. Untuk itu harus ada mekanisme komponen kelistrikan yang meningkatkan tegangan dari 12 volt menjadi 18.000 volt.
Komponen dari sistem pengapian pada sepeda motor ada 2 macam. Tipe yang pertama adalah tipe konvensional dan tipe yang kedua adalah tipe CDI. Untuk tipe konvensional adalah masih menggunakan platina. Untuk kali ini saya akan bahas komponen sistem pengapian dari kedua tipe tersebut. Komponennya adalah:
1.Tipe konvensional
Pada tipe ini masih menggunakan platina. Namun untuk sepeda motor keluar sekarang tipe ini sudah tidak ada. Komponen sistem pengapian dari tipe ini adalah;
a.sepul pengapian
b.Platina
c. Kondensor
d. Coil ( Koil)
e. Busi
2. Tipe CDI
Pada tipe ini platina digantikan oleh komponen elektronika yang bernama CDI. Sistem pengapian tipe ini lebih akurat. Maka itu tipe inilah yang digunakan pada sepeda motor sekarang. Komponen � komponen sistem pengapian CDI adalah:
a. Sepul pengapian
b. CDI
c. Coil (koil)
d. Busi
Berdasarkan daftar komponen di atas, dapat dilihat komponen yang sama dan komponen yang berbeda dari kedua tipe sistem pengapian pada sepeda motor. Untuk pada mobil, akan saya bahas pada postingan berikutnya. Sedangkan untuk penjelasan dari masing komponen, tunggu juga di postingan berikutnya. Sekian pengenalan sistem pengapian pada sepeda motor untuk tipe konvensional dan tipe CDI. Semoga penjelasan saya dapat Anda mengerti. Untuk pertanyaaan silahkan isi di bagian komentar di bawah ini.
Post a Comment