Hampir semua sepeda motor masa kini menggunakan rem cakram. Bisa dimaklumi karena kinerjanya lebih baik ketimbang rem teromiol (drum).
Salah satu faktor yang membuat rem cakram bekerja lebih baik karena pengoperasian dilakukan secara hidraulik. Cairan rem menekan piston, selanjutnya menjepit cakram (piringan) menghasilkan daya cengkeram lebih baik. Nah, agar tetap prima, komponen rem harus diirawat. Di samping itu, juga untuk mencegah suara yang cukup mengganggu saat rem dioperasikan.
�karena cakram berada di luar, tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, pendinginan rem lebih baik karena langsung berhubungan dengan udara luar. Kekurangannya, mudah kotor dan korosi,� terang Asep, salah satu mekanik AHASS Bintang Motor di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Bagi yang ingin merawat, berikut caranya.
1. Kaliper. Untuk membersihkannya jangan hanya bagian luar. Secara periodik, piston maupun baut yang mengikat kaliper pada garpu perlu dibersihkan. Kotoran yang berada di sela-sela dan sulit dibersihkan dikerok dengan kuas kawat halus. Baut kaliper yang dibiarkan kotor akan susah dibuka karena korosi.
2. Cairan rem. Penggantian dilakukan setiap 15.000 km atau 1,5 tahun sekali (dalam keadaan normal). Master juga dibersihkan untuk menjaga reservoir (tempat penampungan) cairan rem selalu bersih. Angin yang masuk ke sistem sirkuit rem, perlu di buang agar kinerjanya tetap maksimal.
3. Cakram. Khusus untuk pengendara dengan mobilitas tinggi, perlu memperhatikan kondisi cakram. Tidak ada pantokan jangka penggantian. Hanya kalau kampas (pad), aus harus diganti. Jangan sampai besi tempat kampa ditempelkan bergesekan dengan cakram. Kalau ini terjadi, dipastikan cakram akan lecet.
4. Selama mengganti atau servis, jangan sampai cairan komponen yang dibuat dari plastik.
5. Disarankan memakai cairan rem standar (DOT) sesuai rekomendari pabrik
Post a Comment