Pengenalan Platina Sepeda Motor
Platina berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus primer  pada sistem pengapian. Platinan dilengkapi dengan pegas platina agar  penutupan celah kontak lebih kuat dan cepat. Jika pegas platina lemah  maka penutupan celah platina sedikit terlambat. Akibatnya, gerakan  kontak platina seperti melayang. Hal ini mengakibatkan loncatan bunga  api pada busi menjadi kurang baik. 
Kontak atas dan kontak bawah harus menutup dengan baik, tidak boleh  miring atau bergeser. Jika penutupan konta atas dan bawah miring atau  bergeser maka luas bidang permukaan kontak yang berhubungan menjadi  kecil sehingga arus yang mengalir berkurang. Hal ini jelas akan  mengurangi besarnya loncatan bunga api listrik pada elektroda busi. 
Celah platina harus disetel dengan tepat. Celah yang tidak tepat  mengakibatkan tenaga sepeda motor berkurang dan sepeda motor sulit  dihidupkan. Penyetelan celah platina harus dilakukan secara berkala  karena celah platina akan berubah dengan sendirinya. Baut - baut  pengikat platina menjadi longgar karena getaran sehingga celah platina  berubah. Di samping itu tumit ebonit lama kelamaan menjadi aus. Tumit  ebonit yang aus semakin cepa pula platina berubah celahnya. Untuk  memperlambat ausnya tumit ebonit beri pelumas dengan vet pada bagian  poros rotornya. 
Permukaan celah platina harus selalu bersih, tidak berkarat atau kena  minyak. Permukaan celah platina yang kotor akan menghambat jalannya arus  listrik sehingga arus yang mengalir menjadi kecil atau bahkan tidak  mengalir sama sekali. Dalam hal ini biasanya sepeda motor sulit  dihidupkan atau tenaga berkurang. Jika mengalami kejadian seperti ini,  bersihkan celah platian dengan amril (amplas). Apabila platina dilepas,  perhatikan dengan teliti saat pemasangannya kembali. Kabel platina harus  disambungkan dengan benar. Demikian pula dengan ring dan isolatornya.  Pemasangan kabel yang salah atau bila terjadi hubungan singkat akan  mengakibatkan sepeda motor tidak bisa dihidupkan. 

Post a Comment